Tips Sederhana Membuat tortilla Jagung
Keripik
Jagung Pedas, Keripik Jagung Tortilla, Keripik Jagung, Keripik Jagung
Keju, Keripik Jagung Tortilla Pedas, Keripik Jagung Aneka Rasa, Keripik
Jagung Maitos, Keripik Jagung Renyah, Keripik Jagung Adalah, Keripik
Jagung Bandung
Biasanya Jagung banyak disajikan sebagai rebusan jagung. Umum sekali,
hampir dimana-mana ada jagung rebus. Bahkan dulu, nasi jagung sempat
dijadikan sebagai makanan pokok pengganti beras. Dalam Perkembangan,
olahan jagung banyak digunakan sebagai bahan kue, bumbu masak dan juga
sekarang banyak dijadikan sebagai snak atau makanan ringan, salah
satunya emping Jagung.
Menariknya, sekarang semakin banyak yang menyukai emping jagung.
bentuk olahanya pun bermacam-macam, mulai dari kerupuk jagung, keripik
jagung, tortilla dan lain-lain. Rasanya yang renyah, manis khas jagung,
membuat makanan dari bahan ini semakin banyak penggemarnya.
Dengan semakin banyaknya yang suka dengan
emping jagung, lantas
apakah sulitkah dalam membuatnya? pertanyaan ini muncul secara wajar,
jika kita terinspirasi membuatnya sendiri atau bahkan bisa jika berhasil
membuatnya, bukan tidak mungkinn untuk membuat peta bisnisnya. Menarik
bukan?
Dan ternyata pembuatan Emping Jagung secara umum prosesnya sederhana.
Emping jagung adalah produk olahan pangan dari bahan berpati yang
digencet atau dipipihkan menjadi lempengan dengan bentuk tertentu
(biasanya bulat), dikeringkan, dan digoreng renyah. Emping ini dapat
ditambahkan bumbu-bumbu sesuai selera, misalnya asin, pedas, gurih,
manis, ditambahkan irisan daun bawang, atau ditambah bumbu lainnya.
Bahan-bahan yang biasa diolah menjadi emping adalah melinjo,
singkong/ubi kayu, garut, dan jagung.
Rasanya yang renyah, menjadikan emping jagung merupakan olahan
makanan yang digemari masyarakat. Dibandingkan hasil olahan jagung
lainnya seperti marning, emping jagung ini lebih membutuhkan penanganan
khusus dan hati-hati, terutama karena bentuk fisiknya yang tipis dan
mudah hancur.
Oleh karena itu dalam pengolahan emping jagung rendemennya hanya
sekitar 80 % , dengan kata lain ada sekitar 20 % yang hancur tidak dapat
dijual. Bagian yang tidak dapat dimanfaatkan tersebut terdiri dari
hancuran emping jagungnya sendiri dan bagian lembaga jagung yang
terlepas (tidak dapat menyatu dengan bagian jagung lainnya). Dalam
prakteknya, bagian yang tidak dapat dimanfaatkan tersebut digunakan
sebagai pakan ternak. Atau cara yang lebih kreatif misalnya dapat
dijadikan sebagai krupuk jagung.
Lalu bagaimana agar dalam membuat emping jagung sukses? baiklah berikut ada beberapa tips sederhana dalam membuat emping jagung.
1. Pemilihan Bahan Jagung
Pemilihan bahan emping jagung yang baik adalah utama dan mutlak
dibutuhkan biji jagung yang utuh dan besar-besar. Biji jagung yang kecil
akan menghasilkan emping jagung yang kecil-kecil pula dan terkesan
seperti hancuran atau “remukan”. Selain itu, dalam proses pembuatannya
terutama setelah jagung dipipihkan, harus dihindari pula pemindahan
bahan sekecil mungkin. Pemindahan emping jagung (basah dan kering) yang
sering dilakukan akan meningkatkan prosentasi hancuran. Jadi sekali lagi
dalam proses pembuatan emping jagung ini sangat membutuhkan penanganan
yang ekstra hati-hati, karena produk yang dihadapi relatif tipis dan
mudah hancur.
2.Proses Pembuatan Emping Jagung
a. Pemilihan Jagung
Dalam proses pembuatan emping jagung, mula-mula dipilih jagung yang
bersih dan kondisinya baik, terutama bebas dari serangan jamur.
b. Proses Perebusan
Setelah dibersihkan dari kotoran dan dicuci, jagung direbus dengan
ditambahkan kapur 2-4 % dari berat jagung selama sekitar 1 jam. Proses
Niktamalisasi atau perebusan dengan kapur tersebut dimaksudkan untuk
menghancurkan kulit ari (kulit tipis terbuat dari bahan sellulosa yang
menyelimuti biji jagung), sehingga memudahkan penetrasi air dan panas
kedalam biji jagung.
Proses Niktamalisasi tersebut dianggap cukup apabila biji jagung
ketika dipegang jari tangan terasa licin dan kulit ari hancur atau
rusak.
c. Prosess Pencucian dan Perendaman
Selesai Proses Niktamatasi, selajutnya jagung dilakukan proses
pencucian. Dan setelah dicuci bersih, biji jagung direndam air bersih
semalam. Perendaman ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan
penetrasi air kedalam biji jagung, sehingga memudahkan proses
pengukusan.
d. Proses Pengukusan
Selanjutnya dilakukan pengukusan sekitar 1 jam. Indikator bahwa
pengukusan dianggap cukup apabila pati dalam aleuron (kantung pati)
telah tepat tergelatinisasi seluruhnya. Usahakan tingkat gelatinisasinya
tidak berlebihan, sebab gelatinisasi yang berlebihan atau jagung
terlalu matang menyebabkan biji jagung hancur ketika dipipihkan.
e. Proses Pemipihan atau Pengempingan Jagung
Setelah matang, jagung kukus yang masih dalam keadaan panas langsung
dipipihkan atau digencet dengan mesin roll pemipih. Agar jagung tidak
lengket, paling baik roll pemipih terbuat dari jenis plastik (misal
pralon PVC dengan diameter cukup besar sekitar 6-8 inchi yang didalamnya
diisi cor semen sehingga berat dan mampu menggencet jagung). Dengan
roll pemipih ini yang jumlahnya 2 buah dan berputar berlawanan arah ,
maka biji jagung akan tergencet berbentuk pipih dengan ketebalan sekitar
1 mm (ketebalan ini dapat diatur sesuai kebutuhan).
Biji jagung yang tergencet ini akan berjatuhan ke bawah dan ditampung
dalam rigen bambu atau wadah penampung lainnya. Agar tidak rusak atau
hancur, sebaiknya tidak dilakukan pemindahan jagung yang sudah
dipipihkan ini.
Oleh karena itu, supaya jagung pipih dapat tertampung dalam wadah
secara merata, maka perlu didesain sedemikian rupa, misalnya wadah
penampungnya diusahakan bisa bergerak mengikuti jatuhnya biji jagung
yang tergencet.