Senin, 21 November 2016

tips Sederhana Membuat tortilla Jagung

Tips Sederhana Membuat tortilla Jagung

Keripik Jagung Pedas, Keripik Jagung Tortilla, Keripik Jagung, Keripik Jagung Keju, Keripik Jagung Tortilla Pedas, Keripik Jagung Aneka Rasa, Keripik Jagung Maitos, Keripik Jagung Renyah, Keripik Jagung Adalah, Keripik Jagung Bandung

         
  Biasanya Jagung banyak disajikan sebagai rebusan jagung. Umum sekali, hampir dimana-mana ada jagung rebus. Bahkan dulu, nasi jagung sempat dijadikan sebagai makanan pokok pengganti beras. Dalam Perkembangan, olahan jagung banyak digunakan sebagai bahan kue, bumbu masak dan juga sekarang banyak dijadikan sebagai snak atau makanan ringan, salah satunya emping Jagung.
Menariknya, sekarang semakin banyak yang menyukai emping jagung. bentuk olahanya pun bermacam-macam, mulai dari kerupuk jagung, keripik jagung, tortilla dan lain-lain. Rasanya yang renyah, manis khas jagung, membuat makanan dari bahan ini semakin banyak penggemarnya.

jagung gurih


Dengan semakin banyaknya yang suka dengan emping jagung,  lantas apakah sulitkah dalam membuatnya? pertanyaan ini muncul secara wajar, jika kita terinspirasi membuatnya sendiri atau bahkan bisa jika berhasil membuatnya, bukan tidak mungkinn untuk membuat peta bisnisnya. Menarik bukan?
Dan ternyata pembuatan Emping Jagung secara umum prosesnya sederhana.  Emping jagung adalah produk olahan pangan dari bahan berpati yang digencet atau dipipihkan menjadi lempengan dengan bentuk tertentu (biasanya bulat), dikeringkan, dan digoreng renyah. Emping ini dapat ditambahkan bumbu-bumbu sesuai selera, misalnya asin, pedas, gurih, manis, ditambahkan irisan daun bawang, atau ditambah bumbu lainnya. Bahan-bahan yang biasa diolah menjadi emping adalah melinjo, singkong/ubi kayu, garut, dan jagung.
Rasanya yang renyah, menjadikan emping jagung merupakan olahan makanan yang digemari masyarakat. Dibandingkan hasil olahan jagung lainnya seperti marning, emping jagung ini lebih membutuhkan penanganan khusus dan hati-hati, terutama karena bentuk fisiknya yang tipis dan mudah hancur.
Oleh karena itu dalam pengolahan emping jagung rendemennya hanya sekitar 80 % , dengan kata lain ada sekitar 20 % yang hancur tidak dapat dijual. Bagian yang tidak dapat dimanfaatkan tersebut terdiri dari hancuran emping jagungnya sendiri dan bagian lembaga jagung yang terlepas (tidak dapat menyatu dengan bagian jagung lainnya). Dalam prakteknya, bagian yang tidak dapat dimanfaatkan tersebut digunakan sebagai pakan ternak. Atau cara yang lebih kreatif misalnya dapat dijadikan sebagai krupuk jagung.
Lalu bagaimana agar dalam membuat emping jagung sukses? baiklah berikut ada beberapa tips sederhana dalam membuat emping jagung.

1. Pemilihan Bahan Jagung

Pemilihan bahan emping jagung yang baik adalah utama dan mutlak dibutuhkan biji jagung yang utuh dan besar-besar. Biji jagung yang kecil akan menghasilkan emping jagung yang kecil-kecil pula dan terkesan seperti hancuran atau “remukan”. Selain itu, dalam proses pembuatannya terutama setelah jagung dipipihkan, harus dihindari pula pemindahan bahan sekecil mungkin. Pemindahan emping jagung (basah dan kering) yang sering dilakukan akan meningkatkan prosentasi hancuran. Jadi sekali lagi dalam proses pembuatan emping jagung ini sangat membutuhkan penanganan yang ekstra hati-hati, karena produk yang dihadapi relatif tipis dan mudah hancur.

2.Proses Pembuatan Emping Jagung

a. Pemilihan Jagung

Dalam proses pembuatan emping jagung, mula-mula dipilih jagung yang bersih dan kondisinya baik, terutama bebas dari serangan jamur.

b. Proses Perebusan

Setelah dibersihkan dari kotoran dan dicuci, jagung direbus dengan ditambahkan kapur 2-4 % dari berat jagung selama sekitar 1 jam. Proses Niktamalisasi atau perebusan dengan kapur tersebut dimaksudkan untuk menghancurkan kulit ari (kulit tipis terbuat dari bahan sellulosa yang menyelimuti biji jagung), sehingga memudahkan penetrasi air dan panas kedalam biji jagung.
Proses Niktamalisasi tersebut dianggap cukup apabila biji jagung ketika dipegang jari tangan terasa licin dan kulit ari hancur atau rusak.

c. Prosess Pencucian dan Perendaman

Selesai Proses Niktamatasi, selajutnya jagung dilakukan proses pencucian. Dan setelah dicuci bersih, biji jagung direndam air bersih semalam. Perendaman ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan penetrasi air kedalam biji jagung, sehingga memudahkan proses pengukusan.

d. Proses Pengukusan

Selanjutnya dilakukan pengukusan sekitar 1 jam. Indikator bahwa pengukusan dianggap cukup apabila pati dalam aleuron (kantung pati) telah tepat tergelatinisasi seluruhnya. Usahakan tingkat gelatinisasinya tidak berlebihan, sebab gelatinisasi yang berlebihan atau jagung terlalu matang menyebabkan biji jagung hancur ketika dipipihkan.

e. Proses Pemipihan atau Pengempingan Jagung

Setelah matang, jagung kukus yang masih dalam keadaan panas langsung dipipihkan atau digencet dengan mesin roll pemipih. Agar jagung tidak lengket, paling baik roll pemipih terbuat dari jenis plastik (misal pralon PVC dengan diameter cukup besar sekitar 6-8 inchi yang didalamnya diisi cor semen sehingga berat dan mampu menggencet jagung). Dengan roll pemipih ini yang jumlahnya 2 buah dan berputar berlawanan arah , maka biji jagung akan tergencet berbentuk pipih dengan ketebalan sekitar 1 mm (ketebalan ini dapat diatur sesuai kebutuhan).
Biji jagung yang tergencet ini akan berjatuhan ke bawah dan ditampung dalam rigen bambu atau wadah penampung lainnya. Agar tidak rusak atau hancur, sebaiknya tidak dilakukan pemindahan jagung yang sudah dipipihkan ini.
Oleh karena itu, supaya jagung pipih dapat tertampung dalam wadah secara merata, maka perlu didesain sedemikian rupa, misalnya wadah penampungnya diusahakan bisa bergerak mengikuti jatuhnya biji jagung yang tergencet.

0 komentar:

Posting Komentar